Setiap malem waktu gue menuju kampus gue selalau melewati sebuah jalan dangan lampu-lampu dioda yang menggantung di pe-pohonan jalan kelap-kelip terang apalagi kalau suasana lagi gerimis , itu something banget pemandangan ini seperti mem-flash memories gue pada suatu tempat 15 tahun yang lalu , Belakang rumah gue , yaaappzz belakang rumah gue .
Dulu belakang rumah gue ada sebuah kebun gak terawat milik se-orang yang kaya dikampung gue disitu ada banyak empang(litle lake,bahasa kerennya) lengkap sama semak belukar-nya gue inget waktu keluar malem sama kakak gue lewat jalan yang dari jalan itu kita bisa liat kebun itu , kelap kelip kunang-kunang bak lampu peradaban dunia mini yang gue lihat , dulu gue gak mesti ke kebun itu buat melihat kunang-kunang kadang-kadang kunang-kunang berterbangan ke depan rumah gue , gue juga inget waktu gue lagi ngadem sama Alm bapak gue di depan teras rumah , Gue nanya sama bapak gue,"Pak kunang-kunang kok bisa nyala gitu ekor-nya?","Bapak gue jawab dengan polosnya,"kunang-kunang itu bersal dari kuku-nya orang yang sudah meninggal" Sontak gue langsung merinding waktu itu .
kebanyakan mitos-mitos yang beredar di kampung gue itu dulu kalo kunang kunang itu berasal dari kuku nya orang yang meninggal atau kuku-nya setan , sebenernya Cahaya yang ada kunang-kunang ini merupakan hasil pencampuran oksigen, pigmen yang disebut luciferin. Enzim luciferase, bahan kimia yang disebut adenosin trifosfat (ATP) adalah yang menyediakan sel energi, menurut peneliti Harvard Medical School.
huuuhhh ,,,,cuma sekarang , pemandang kaya dulu dimana kunang-kunang berterbangan gak pernah gue lihat lagi , terakhir kali gue liat kunang-kunang 4 tahun yang lalu di kaki gunung Gede pangrango waktu gue habis hiking ke puncak selama beberapa hari , pas di hari terakhir gue nge-camp di air terjun kaki gunung , nah disitu gue bisa liat ribuan kunang-kunang ,,,,,
haaaaaaahhhhhhhh !!! Amazing
balik lagi ke kampung gue , kalo sekarang imposible buat liat kunang-kunang di kampung gue , sekarang kampung gue dah terkepung industri Pabrik-pabrik + asap kendaran + lingkungan yang sudah agak kacau membuat kunang-kunang mungkin punah , sedih .
walau gimana itu bagian dari memori kecil gue , belum lama gue lewat sebuah Tk yang murid-murid nya lagi nyanyi
"Kunang-kunang, hendak ke mana
Kelap-kelip indah sekali
Gemerlap, bersinar
seperti bintang di malam hari "
Kunang-kunang Seperti makhluk dari dongeng layak-nya naga dan peri bagi anak-anak Tk jaman sekarang , kasian juga liat anak-anak kecil jaman sekarang banyak ke-indahan di-tahun 90an yang gak mereka jumpai
di jaman sekarang :
- kunang-kunang di malam hari
- acara tv full kartun di hari minggu
- bianglala(Orsel,bahasa gue-nya) di pasar malam
- Empang-empang/rawa-rawa penuh ikan
- game-game tradisional (kelereng , layang-layang , dll)
huuuuuuuhhhhhhhh
di bawah ini adalah kumpulan Foto-Foto kunang yang masih bisa
di jumpai ditempat-tempat tertentu(google) :
kalau ada anak-anak yang bertanya kunang-kunang itu ,
seperti apa bentuknya ini adalah Foto kunang-kunang dari dekat :
No comments:
Post a Comment